Pada suatu pagi, seorang pemuda berjalan di pesisir pantai. Dia menemukan sebuah botol tua yang di dalamnya ada sebuah peta. Dia membaca peta itu dan mendapat keterangan bahwa satu kilometer ke tengah laut ada sebuah peti harta karun.
Dia pun berjalan menuju tengah laut. Saat ombak laut menghantam tubuhnya, dia memutuskan untuk mengurungkan niatnya dan kembali ke pinggir.
“Ya, kalau benar-benar ada. Kalau tidak ada? Betapa ruginya diriku” pikirnya. Dia memasukkan kembali peta itu dan meletakkannya ke tempat semula.
Keesokan harinya, seorang pemuda lain berjalan di tempat itu dan menemukan botol itu. Dia pun mengeluarkan dan membuka peta itu. Dia berjalan menuju tengah tengah laut. Saat ombak menghantam tubuhnya, dia mundur dan kembali ke pinggir.
Dia tidak patah semangat. Dia pulang untuk menyewa sebuah perahu. Perahu yang disewanya itu dibawanya ke tempat satu kilometer sesuai petunjuk peta itu. Akhirnya, dia sampai di tempat itu.
Betapa terkejutnya dia ketika melihat ke bawah laut dan dia melihat ada sebuah peti di bawah sana. Dia membuka bajunya dan melompat ke dalam laut.
Laut itu terlalu dalam baginya sehingga dia tidak kuat menahan napas. Dia memutuskan untuk kembali dan menghentikan usahanya.
“Ya, kalau benar-benar ada isinya. Kalau tidak ada? Betapa ruginya diriku…” pikirnya. Dia memasukkan kembali peta itu dan meletakkannya ke tempat semula.
Keesokan harinya lagi, seorang pemuda lain berjalan di tempat itu dan menemukan botol itu. Dia pun mengeluarkan dan membuka peta itu. Dia berjalan menuju tengah tengah laut. Saat ombak menghantam tubuhnya, dia mundur dan kembali ke pinggir.
Dia tidak patah semangat. Dia pulang untuk menyewa sebuah perahu. Perahu yang disewanya itu bawanya ke tempat satu kilometer sesuai petunjuk peta itu.
Akhirnya, dia sampai di tempat itu. Betapa terkejutnya dia ketika melihat ada sebuah peti di dalam laut. Dia membuka bajunya dan melompat ke dalam laut.
Laut itu terlalu dalam baginya sehingga dia tidak kuat menahan napas. Tidak putus asa, dia pulang mengambil tali dan menyewa sebuah alat selam. Alat selam itu diletakkannya di perahu, kemudian mendayungnya ke tempat tadi.
Alat selam itupun dipakainya, “huuup…” dia berenang menuju peti itu.
Betapa terkejutnya dia saat membuka peti itu. Peti itu penuh dengan emas dan perhiasan. Diikatnya peti itu kemudian dia naik dan mengangkat peti harta karun yang telah menjadi miliknya.
Renungan.. Jangan pernah menyerah. Kerjakan segalanya semaksimal mungkin sampai titik akhir perjuangan. Sebelum kamu berhenti dalam sebuah usaha, cobalah pikirkan kembali, mungkin saja satu langkah lagi kamu akan berhasil seperti pemuda yang tak putus asa itu.






0 comments:
Post a Comment