Thursday, December 20, 2012

Bab 17


{الحكمة السابعة عشرة}
لَوْ كُنْتَ تَعْلَمُ مَا أَقُوْلُ عَذَرْتَنِى *
* أَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ مَا تَقُوْلُ عَذَلْتُكَا
لَكِنْ جَهِلْتَ مَقَالَتِي فَعَذَلْتَنِي *
* عَلِمْتُ أَنَّكَ جَاهِلٌ فَعَذَرْتُكَا
Jika kau tahu apa yang aku ucapkan,
niscaya kau memaafkanku.
Atau aku tahu apa yang kau ucapkan,
niscaya aku kritik dirimu.
Tetapi, kau tidak tahu ucapanku sehingga kau mengkritikku
Dan aku tahu bahwa kau tidak tahu
sehingga aku memaafkanmu
دَاوُوْا الْغَضَبَ بِالصَّمْتِ
Obatilah kemarahan dengan diam
أَوَّلُ الْغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
Awalnya marah adalah kegilaan,
dan berakhir dengan penyesalan
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ
Tegas itu bukan dengan kekuatan
وَلاَ الشَجَاعَةُ عَنْ جِسْمٍ وَلاَ جَلَدٍ
وَلاَ اْلإِمَارَةُ إِرْثٌ عَن أَبٍ فَأَبٍ
Keberanian tidak terletak pada badan, kekuatan.
Kepemimpinan bukanlah warisan dari ayah dan ayah

0 comments:

Post a Comment