This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, December 20, 2012

Bab 25


{الحكمة  الخامسة والعشرون}
أَرَانِى أَنْسَى مَا تَعَلَّمْتُ فِى الْكِبَرْ *
* وَلَسْتُ بِنَاسٍ مَا تَعَلَّمْتُ فِى الصِّغَرْ
وَمَا الْعِلْمُ إِلاَّ بِالتَّعَلُّمِ فِى الصِّبَا *
* وَمَا الْحِلْمُ إِلاَّ بِالتَّحَلُّمِ فِى الْكِبَرْ
وَلَوْ فَلَقَ الْقَلْبَ الْمُعَلِّمَ فِى الصِّبَا *
* َلأُلْفِيَ فِيْهِ الْعِلْمُ كَالنَّقْشِ فِى الْحَجَرْ
Aku lihat diriku lupa terhadap ilmu yang aku pelajari di masa dewasa. Dan tidaklah diriku lupa terhadap ilmu yang aku pelajari di masa kecil.
Tidak ada ilmu kecuali ilmu yang dipelajari di masa kecil. Sebagaimana tidak ada sikap tabah kecuali berusaha tabah di masa dewasa.
Jika seorang guru membelah hati seorang anak. Niscaya akan ditemukan ilmu seperti ukiran di atas sebuah batu.
الصَّمْتُ زَيْنٌ وَالسُّكُوْتُ سَلاَمَةٌ *
* فَإِذَا نَطَقْتَ فَلاَ تَكُنْ مِكْثَارَا
فَإِذَا نَدِمْتَ عَلَى سُكُوْتِكَ مَرَّةً *
* فَلْتَنْدَمَنَّ عَلَى اْلكَلاَمِ مِرَارَ
Diam itu perhiasan dan diam adalah keselamatan
Jika kau berbicara maka jangan terlalu banyak
Jika kau menyesal atas diammu hanya sekali penyesalan
Maka kau akan menyesal atas perkataanmu beberapa penyesalan

Bab 26


{الحكمة  السادسة والعشرون}
فَعَالِمٌ بِعِلْمِهِ لَمْ يَعْمَلَنْ*
*  مُعَذَّبٌ مِنْ قَبْلِ عُبَّادِ اْلوَثَنْ
وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ*
* أَعْمُالُهُ مَرْدُوْدَةٌ لاَ تُقْبَلُ
Orang pintar yang tidak mengamalkan ilmunya,
disiksa sebelum disiksanya para penyembah berhala
Dan, setiap orang yang berbibadah tanpa ilmu,
maka ibadah-ibadahnya ditolak tidak diterima
قَدْ تُنْكِرُ الْعَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنْ رَمَدٍ*
* َويُنْكِرُ الْفَمُ طَعْمَ الْمَاءِ مِنْ سَقَمِ
Terkadang mata mengingkari sinar matahari disebabkan penyakit katarak. Pun terkadang mulut mengingkari segarnya air disebabkan suatu penyakit.
مَنْ رَامَ دُرًّا لِلسَّفِيْنَةِ يَرْكَبُ *
* وَيَغُوْصُ بَحْرًا ثُمَّ دُرًّا حَصَّلاَ
.Barangsiapa menginginkan mutiara hendaknya dia menaiki perahu. Kemudian menyelami lautan, lalu ambillah mutiara
مَا الْفَخْرُ إِلاَّ ِلأَهْلِ الْعِلْمِ إِنَّهُمُ *
* عَلَى الْهُدَى لِمَنِ اسْتَهْدَى أَدِلاَّءُ
وَقَدْرُ كُلِّ امْرِئٍ مَا كَانَ يُحْسِنُهُ *
* وَالْجَاهِلُوْنَ ِلأَهْلِ الْعِلْمِ أَعْدَاءُ
فَفُزْ بِعِلْمٍ تَعِشْ حَيًّا بِهِ أَبَدًا *
* النَّاسُ مَوْتَى وَأَهْلُ اْلعِلْمِ أَحْيَاءُ
Tidak ada kebanggaan kecuali bagi orang-orang yang berilmu. Sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk dan menjadi penunjuk bagi orang-orang yang mencari petunjuk. Ukuran kemuliaan setiap seseorang ada pada perbuatan yang memperbaikinya. Orang-orang bodoh telah menjadi musuh bagi orang-orang berilmu. Berbahagialah dengan ilmu, niscaya kamu hidup dengan ilmumu selamanya. Manusia mati sedangkan orang-orang berilmu hidup.
تمت هذه المجموعة فى شهر رمضان سنة ۱۴۳۲ من الهجرة نفعنا الله بها فى الدنيا والآخرة وتقبلها من الأعمال المقبولة جمعها الراجى لعفو الله ورحمته ابن رسلى

Bab 24


{الحكمة  الرابعة والعشرون}
وَاعْجَلْ إِلَى الْخَيْرَاتِ * مِنْ حَذَرِ الْفَوَاتِ
مَا لَكَ غَيْرُ نَفْسِكَا * لاَ تَكُ عَنْهَا مُمْسِكَا
Bersegeralah melakukan kebaikan-kebaikan
Sebab takut ketinggalan
Tiadak ada selain dirimu (yang bisa menghalangimu)
Maka janganlah dirimu menjadi penghalang
وَمَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً *
* تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتِهِ
وَمَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ *
* فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا لِوَفَاتِهِ
Barangsiapa tidak mencicipi pahitnya mencari ilmu sesaat. Maka dia akan meneguk pahitnya kebodohan sepanjang hayat. Barangsiapa kehilangan waktu belajar di masa muda. Maka bertakbirlah empat kali untuknya atas kematiannya.
مَالِيَ عَقْلِى وَهِمَّتِى أَدَبِى *
* مَا أَنَا مَوْلًى وَلاَ أَنَا عَرَبِي
إِذَا انْتَمَى مُنْتَمٍ إِلَى أَحَدٍ *
* فَإِنَّنِى مُنْتَمٍ إِلَى أَدَبِى
Aku hanya punya akal. Semangatku adalah tatakramaku
Aku bukan tuan dan bukan pula orang Arab
Jika seseorang menyandarkan nasab pada seseorang
Maka aku menyandarkan nasabku pada tatakramaku

Bab 21


{الحكمة  الحادية العشرون}
لاَ تَكُنْ رَطْبًا فَتَعْصِرْ
وَلاَ يَابِسًا فَتَكْسِرْ
Jangan kau basah, maka kau meleleh.
Jangan kau kering, maka kau pecah
لاَ يَحْمَدُ السَّيْفُ كُلَّ مَنْ حَمَلَهُ
Pedang tidak akan memuji orang yang membawanya
سَارَتْ مَشْرِقَةً وَسِرْتُ مَغْرِبًا
شَتَّانِ بَيْنَ مَشْرِقٍ وَمَغْرِبٍ
Dia berjalan ke arah timur sedangkan aku berjalan ke arah barat. Aduhai, betapa jauhnya timur dan barat.

Bab 22


{الحكمة  الثانية والعشرون}
إِذَا لْمْ تَسْتَطِعْ شَيْئاً فَدَعْهُ
وَجَاوِزْهُ إِِلَى مَا تَسْتَطِيْعُ
Jika kau tak mampu melakukan sesuatu maka tinggalkanlah dan lewatilah itu menuju sesuatu yang kau mampu
عَثْرَةُ الْقَدَمِ أَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
Tergelincirnya kaki itu lebih selamat
daripada tergelincirnya lidah
مَنْ نَمَّ لَكَ نَمَّ عَلَيْكَ
Barangsiapa mengadu kepadamu
maka dia akan mengadukanmu

Bab 23


{الحكمة  الثالثة والعشرون}
لاَ تُحْصِى فَيُحْصَى عَلَيْكَ
Jangan menghitung kejelekan orang
maka kau akan dihitung pula
مَنِ اسْتَشَارَ الْجَاهِلَ ضَلَّ
Barangsiapa bermusyawarah dengan orang bodoh
maka akan tersesat
مَنِ اعْتَمَدَ عَلَى رَأْيِهِ فَشِلَ
Barangsiapa berpegang teguh pada pendapatnya sendiri maka sia-sia
كُلُّ رَأْسٍ رَأْيٌ
Setiap kepala punya pendapat

Bab 19


{الحكمة التاسعة عشرة}
وَإِذَا لَمْ تَرَ الْهِلاَلَ
فَسَلِّمْ ِلأُناَسٍ رَأَوْهُ بِاْلأَبْصَارِ
Jika kau tak bisa melihat hilal (bulan)
maka serahkanlah kepada manusia
yang bisa melihatnya dengan mata kepala
وَعَيْنَاكَ إِِنْ أَبْدَتْ إِلَيكَ مَعَائِباً
فَدَعْهَا وَقُلْ يَا عَيْنُ لِلنَّاسِ أَعْيُنُ
Jika kedua matamu memperlihatkan kejelekan-kejelekan
Tinggalkan dia dan katakan
"wahai mata, setiap orang punya mata"

Bab 20


{الحكمة العشرون}
فَرُبّما سَرَّني مَا بِتّ أَحْذَرُهُ
وَرُبَّما سَاءَني مَا بِتُّ أَرْجُوْهُ
Kadang membuatku senang hati,
sesuatu yang aku takuti
Dan kadang membuatku kesusahan,
sesuatu yang aku harapkan
لَيسَ الغَبِيُّ بِسَيِّدٍ في قَومِهِ
لَكِنَّ سَيِّدَ قَومِهِ المُتَغَابَى
Bukanlah orang yang menyusahkan itu pemimpin suatu kaum. Tapi orang yang mau disusahkan itulah pemimpin suatu kaum

Bab 17


{الحكمة السابعة عشرة}
لَوْ كُنْتَ تَعْلَمُ مَا أَقُوْلُ عَذَرْتَنِى *
* أَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ مَا تَقُوْلُ عَذَلْتُكَا
لَكِنْ جَهِلْتَ مَقَالَتِي فَعَذَلْتَنِي *
* عَلِمْتُ أَنَّكَ جَاهِلٌ فَعَذَرْتُكَا
Jika kau tahu apa yang aku ucapkan,
niscaya kau memaafkanku.
Atau aku tahu apa yang kau ucapkan,
niscaya aku kritik dirimu.
Tetapi, kau tidak tahu ucapanku sehingga kau mengkritikku
Dan aku tahu bahwa kau tidak tahu
sehingga aku memaafkanmu
دَاوُوْا الْغَضَبَ بِالصَّمْتِ
Obatilah kemarahan dengan diam
أَوَّلُ الْغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ
Awalnya marah adalah kegilaan,
dan berakhir dengan penyesalan
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ
Tegas itu bukan dengan kekuatan
وَلاَ الشَجَاعَةُ عَنْ جِسْمٍ وَلاَ جَلَدٍ
وَلاَ اْلإِمَارَةُ إِرْثٌ عَن أَبٍ فَأَبٍ
Keberanian tidak terletak pada badan, kekuatan.
Kepemimpinan bukanlah warisan dari ayah dan ayah

Bab 18


{الحكمة الثامنة عشرة}
الْحَسُوْدُ لاَ يَسُوْدُ
Orang dengki tidak akan bisa memimpin
لَوْلاَ الْمَشَقَّةُ سَادَ النَّاسُ كُلُّهُمُ
Andai tidak ada kesulitan (perjuangan)
maka semua manusia pasti jadi pemimpin
وَ كَمْ مِنْ عَائِبٍ قَوْلاً صَحِيْحًا
وَ آفَتُهُ مِنَ الْفَهْمِ السَّقِيْمِ
Betapa banyak orang yang mencaci ucapan yang benar
Dan penyakitnya muncul dari pemahaman yang sakit

Bab 15


{الحكمة الخامسة عشرة}
إِنْ كَانَ بَيْتُكِ مِنَ الزُّجَاجَةِ
فَلاَ تَرْمِ بُيُوْتَ النَّاسِ بِالْحِجَارَةِ
Jika rumahmu terbuat dari kaca
Maka jangan kau lempar rumah orang dengan batu
إِذَا أَنْتَ أَكرَمْتَ الكَرِيمَ مَلَكْتَهُ
وَإِنْ أَنْتَ أَكرَمْتَ اللَئِيْمَ تَمَرَّدَ
Jika kau memuliakan orang mulia,
kau telah menguasainya
Jika kau memuliakan orang hina,
maka dia akan menjadi sombong

Bab 16


{الحكمة السادسة عشرة}
أَحْسِنْ إِلىَ النَّاسِ تَسْتَعْبِدْ قُلُوْبَهُمْ
Harmonislah pada manusia,
maka kau telah menundukkan hati mereka
مَنْ حَفرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
Barangsiapa menggali jurang
maka dia akan jatuh ke dalamnya
اتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ
Tinggalkan kejelekan
maka kejelekan itu akan meninggalkanmu
هَلَكَ امْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
Binasalah orang yang tidak mengetahui kedudukannya

Bab 13


{الحكمة الثالثة عشرة}
لَيْسَ الْعَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا
بَلِ الْعَيْبُ لِمَنْ كَانَ كَافِرًا
Bukanlah aib bagi orang yang fakir.
Tetapi aib bagi orang yang kafir
مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بِلاَ أَخٍ
Barangsiapa yang mencari saudara yang tanpa kekurangan, maka dia akan sendirian tanpa saudara
أَصْلِحْ نَفْسَكَ يُصْلِحْ لَكَ النَّاسُ
Berbuatlah baik pada dirimu,
maka manusia akan berbuat baik padamu

Bab 14


{الحكمة الرابعة عشرة}
لاَ تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْنًا
Jangan meremehkan orang miskin,
tapi jadilah penolongnya
لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ
Jangan meremehkan orang yang di bawahmu
karena setiap sesuatu memiliki keistimewaan
الْفََقِيْرُ غَنِيٌّ إِنْ كَانَتْ لَهُ قَنَاعَةٌ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ مَالٌ
Orang fakir itu kaya jika memiliki sifat qona'ah
meskipun dia tidak memiliki harta

Bab 11


{الحكمة الحادية عشرة}
إِذَا تَمَّ أَمرٌ بَدَا نَقْصُهُ
Jika selesai suatu perkara maka tampaklah kekurangannya
الْعَقْلُ السَّلِيْمِ فِي الْجِسْمِ السَّلِيْمِ
Akal sehat terdapat dalam badan yang sehat
الشَّرَفُ بِاْلأَدَبِ لاَ بِالنَّسَبِ
Kemuliaan diperoleh sebab tatakrama
bukan karena keturunan
آدَابُ الْمَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
Tatakrama seseorang lebih mulia dari emasnya